Mengelas Itu Seni Juga Lho!

 



Anda tentu sempat dengar kecelakaan kapal Titanic di tahun 1912. Pertama kali masalah muncul saat kapal raksasa itu menabrak bongkahan es di samudera atlantik.

Promo Menarik Dalam Permainan Slot

Sudah pernahkah terpikir kenapa demikian menabrak bongkahan es, lambung kapal langsung pecah? Tidakkah perancang harusnya sudah tahu risiko jika kapal berlayar di atlantik?


Momen ini lah sebagai salah satunya penyebab pengetahuan pengelasan berubah sampai saat ini. Dalam satu dialog bersama-sama beberapa pakar pengelasan, menurut sejarahnya, pengujian kekerasan hasil las di saat pengerjaan kapal itu belum mempertimbangkan unsur temperatur.


Pengujian di darat dengan pengujian di lautan atlantika yang hawanya dapat capai minus demikian derajat itu rupanya tidak sama.


Saat dites di darat, teknisi tidak mendapatkan permasalahan. Tapi saat dites pada temperatur yang jauh di bawah, kemampuan material rupanya beralih bertambah lebih ringkih. Berarti semestinya perlakuan di saat pengelasan, penyeleksian material, serta pengujiannya tidak sama. Kembali pada tema judul, saya akan mengawali dengan pengertian seni.


Apa pengertian seni itu?


Menurut Herbert Hart, seni ialah gestur dari penuangan hasil penilaian serta pengalaman yang dihubungkan dengan perasaan, kesibukan fisik serta psikologis ke dalam karya.


Menurut Aristoteles, seni ialah satu bentuk pernyataan serta performa yang belum pernah menyelimpang dari fakta, serta seni itu mengikuti alam.

Pemahat itu memerlukan keterampilan perorangan. Dibuat dengan cara manual hingga memerlukan kapabilitas pemahatnya. Baik atau mungkin tidak hasilnya bergantung kualitas sang pemahat. Ini sama juga dengan pengaransemen lagu atau novelis.


Bagaimana dengan las? Seratus % sama! Mengelas itu proses manual yang dilaksanakan oleh juru las (welder) dengan pertolongan alat (mesin). Hingga baik serta tidaknya hasil las itu benar-benar tergantung dari kualitas dalam diri welder. Karena itu seorang welder itu perlu dikualifikasi serta disertifikasi.


Bahasa simpelnya, dia perlu sekolah dahulu sebelum mengelas. Lho, mengelas pagar rumah perlu sertifikat? Tidak harus. Yang bersertifikat pasti untuk beberapa produk yang memerlukan pengujian seperti jaringan pipa gas, bak pertamina, boiler, konstruksi kerangka bangunan (sipil), dan sebagainya. Pipa gas dites apanya? pipa gas memerlukan pengujian kebocoran hingga dinyatakan aman saat telah dipasang.


Apa unsur yang membuat seorang welder bermutu?


1. Pengetahuan

Welder harus tahu karakter material yang dilas. Mengelas material baja karbon itu berbeda dengan mengelas baja stainless atau aluminium. Banyak patokan yang perlu diketahui. Misalnya tegangan (voltage) serta kuat arus (ampere).


Ini harus cocok, jangan begitu tinggi atau begitu rendah. Ada risiko jika begitu tinggi atau begitu rendah. Kecuali dua hal barusan, ada lagi contohnya proses las yang akan digunakan.


Apa las listrik (SMAW), las CO2 (GMAW), las tungsten (GTAW), atau FCAW. Jika ingin cepat serta murah pakai SMAW. Jika ingin cepat serta risiko cacat produk (defect) kecil pakai GMAW.


Tapi jika ingin hasil optimal (efek defect rendah serta pengelasan rapi), pakai GTAW. Tetapi risiko GTAW ialah lamban serta relatif tambah mahal. Belum juga pengetahuan ini berkaitan dengan kawat las (elektroda) yang dipakai.


Kekeliruan pemakaian kawat las dapat menyebabkan fatal. Kawat las terkait dengan material yang akan dilas.


2. Feeling


Sedang Menurut Ensiklopedi Indonesia, pemahaman seni ialah ciptaan dari segalanya, sebab keelokannya karena itu orang suka untuk lihat atau mendengarkannya.


Apa hal yang umum dipandang seni?


Ada seni rupa, ada seni musik, ada seni tari, ada seni sastra, dan lain-lain. Orang yang membuat aransemen lagu ialah orang yang berkesenian musik.


Pemahat patung ialah orang yang berkesenian purwarupa atau seni rupa. Orang yang suka menulis novel, puisi, atau cerpen ialah orang yang berjiwa seni sastra. Bagaimana sama orang yang lakukan pekerjaan las? apa itu seni?


Silahkan kita melihat dari ke-3 pengertian seni di atas. Jika saya simpulkan, seni ialah suatu hal yang dibikin oleh manusia berdasar kreasi sampai membuahkan karya yang indah serta berguna buat seseorang. Jika memahat patung perlu feeling, mengelas juga perlu feeling. Tidak bisa asal mengelas. Jika mengelas begitu cepat, akan memunculkan cacat produk. Begitupun bila mengelas begitu lamban. Itu satu. Yang ke-2, isi sela yang lebar pasti lain dengan sela yang kecil.


Untuk isi sela yang lebar diperlukan ayunan yang cocok. Ini tidak dapat dilaksanakan oleh welder pemula. Berapa cepat, berapa lamban, serta berapa besar ayunan itu dapat disebut cuma welder serta Tuhan yang mengetahui. Sebab feeling tiap orang itu berlainan.


3. Pengalaman

Pengalaman benar-benar diperlukan oleh seorang welder dalam melakukan pekerjaan. Seperti Pilot serta co-pilot. Seorang pilot awalannya sering jadi co-pilot terlebih dulu. Jika dia ingin jadi pilot, dia harus memiliki jam terbang yang tinggi.


Sama seperti dengan welder. Welder umumnya terlebih dulu jadi seorang helper (orang yang menolong pekerjaan welder). Helper akan lihat bagaimanakah cara kerja welder serta apa yang perlu untuk diketahui menjadi welder karieronal. Karena itu benar-benar mustahil, seorang yang masih tetap baru di dunia pengelasan langsung diharap mengelas bak truk pertamina atau instalasi pipa bawah tanah.


Bagaimana efeknya jika welder belum penuhi kwalifikasi?

Jika seorang welder belum penuhi kwalifikasi minimal, ada kekuatan hasil pengelasannya juga cacat. Jangankan orang baru, welder karieronal juga mungkin membuahkan produk yang cacat. Meskipun kecil peluangnya. Saya beri contoh-contoh cacat produk dalam las.


Postingan populer dari blog ini

The Taliban is actually keeping girls' education and learning hostage in Afghanistan - the concern is actually, why

WHY DADS ARE HAPPIER THAN

research study on heritage formulas intends towards develop